
- Federasi Serikat Pekerja Pertamina BersatuTolak IPO PGE
- Pentingnya Pencegahan Inovatif Perlindungan Demam Berdarah untuk Anak-Anak & Dewasa
- Tolak Tenggelam, Warga Pulau Pari Gugat Holcim ke Pengadilan Swiss
- Ini Solusi Jitu, Lentera Tenaga Surya Bantu Petani Menjaga Panen
- Kadin Indonesia Siap Bawa ASEAN Jadi Episentrum Global, Ini Persiapannya
- Tinjauan Lingkungan Hidup 2023, Walhi Serukan Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan
- Platform Investasi Saham SimInvest Luncurkan Fitur Baru: Investasi Reksa Dana
- Perluas Akses Investasi Reksa Dana, Sinarmas Asset Management Gandeng KB Bukopin
- Mahasiswa Universitas Pertamina Telurkan Inovasi Urban Farming Dengan IoT
- Sarasehan 1 Abad NU, Muhaimin Siap Jadi Garda Terdepan Perjuangkan Aspirasi Politik Nahdliyin
Papua Barat Merdeka, Benny Wenda Bentuk Kabinet Sementara

Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda telah mengumumkan pembentukan kabinet sebagai bagian dari pemerintahan sementara. Tujuannya untuk melemahkan kekuasaan Indonesia atas wilayah Papua Barat .
Kelompok itu telah mendirikan pemerintahan sementara versi mereka sendiri pada bulan Desember tahun 2020 lalu, yang mana Wenda menjadi presiden sementara.
Benny Wenda telah membentuk kabinet dengan 12 departemen termasuk Kementerian Urusan Luar Negeri dan Pertahanan.
Adapun 12 departemen yang dibentuk Benny antara lain:
Departemen Luar Negeri, Departemen Lingkungan dan Kebijakan Hijau Negara, Departemen Dalam Negeri, Departemen Hak Semua Makhluk dan Keadilan, Departemen Urusan Politik, Departemen Urusan Indonesia, Departemen Urusan Melanesia, Departemen Urusan Wanita, Departemen Sosial dan Budaya, Departemen Kepolisian, Departemen Pertahanan, dan Departemen Keuangan
"Kami bergerak menuju pembentukan negara baru di dalam Papua Barat berdasarkan prinsip hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan," kata Benny Wenda, dilansir Pacific Beat bagian pada Senin (03/05/2021).
"Hak semua makhluk akan menjadi inti agenda kabinet baru kami. Prioritas nomor satu kami adalah memastikan kelangsungan hidup orang-orang kami dan budaya kami serta lingkungan kami," ujarnya.
"Cukup sudah dan dunia harus mendukung otoritas alternatif di Papua Barat," katanya.
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya perseteruan antara kelompok separatis dan pasukan keamanan Indonesia, setelah pemerintah Indonesia menyatakan separatis Papua sebagai kelompok teroris.
"Kita perlu meyakinkan dunia, khususnya saudara dan saudari kita di Pasifik. Kami berhasil melobi di Kepulauan Pasifik mengakui perjuangan kami," klaim Wenda. ***JR/Drw.
Editor: Sarwono