Synthesis Residence dan Perempuan Pelestari Budaya Gelar Virtual Fashion Show Wastra

24 Agu 2020 Hiburan
Synthesis Residence dan Perempuan Pelestari Budaya Gelar Virtual Fashion Show Wastra

Komunitas Perempuan Pelestari Budaya bersama dengan Synthesis Development melalui proyek Synthesis Residence Kemang mengadakan ­virtual-charity fashion show bertajuk Wastra Sikka.

Dalam rangka HUT kemerdekaan RI yang ke-75 serta untuk terus melestarikan budaya Indonesia, Synthesis Residence Kemang dan komunitas Perempuan Pelestari Budaya bersinergi menggelar acara Wastra Sikka.

Yakni program virtual-charity fashion show yang sekaligus dapat mewujudkan kepedulian terhadap pelestarian budaya Indonesia, melalui fashion dalam bentuk tenun Sikka seperti yang dihasilkan oleh perempuan-perempuan di Maumere, Nusa Tenggara Timur.

Komunitas Perempuan Pelestari Budaya, Diah Kusumawardani Wijayanti, mengatakan, sebagai komunitas yang memiliki anggota dari beragam profesi, suku bangsa dan agama, pihaknya sangat menyadari pelestarian budaya tradisional dan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

"Virtual fashion show Wastra Sikka ini merupakan suatu bentuk nyata dari Perempuan Pelestari Budaya dan Synthesis Residence Kemang untuk membantu para pengerajin tenun untuk terus berkarya ditengah pandemi," kata Diah, dalam keterangan pers yg di terima redaksi, Senin (24/08/2020).

Acara yang diselenggarakan melalui platform ZOOM meeting dan live Instagram (22 Agustus 2020), menampilkan komunitas Perempuan Pelestari Budaya sebagai model dengan mengenakan kain tenun Sikka yang dikreasikan sedemikian rupa menjadi pakaian yang tidak hanya cantik namun juga bernilai seni dan sosial.

“Kain tenun Sikka yang kami bawakan ini adalah asli hasil kerajinan dari ‘mama-mama’ pengrajin di Maumere, NTT. Melalui pembelian kain tenun Sikka secara online lewat ZOOM ini, Anda juga sudah membantu para pengrajin di masa pandemi global saat ini. Selain itu, dengan mengadopsi dan mengunakan kainnya secara fashionable juga bisa menjadi salah satu cara membangkitkan semangat pengrajin tenun untuk terus berkembang,” tutur Diah.

Sejalan dengan kepedulian yang sama dalam melestarikan budaya Indonesia, Synthesis Residence Kemang berkolaborasi melalui acara Wastra Sikka sebagai wujud komitmen, dimana sebagai pengembang properti, Synthesis Development memberikan karakteristik sentuhan heritage Indonesia pada karya properti yang dibangun seperti di Synthesis Residence Kemang.

“Kolaborasi ini juga menjadi wujud kecintaan kami terhadap negeri ini dengan tidak hanya mengembangkan properti, tapi juga membangun komunitas, sosial dan budaya agar bangsa kita tetap bisa berkarya lebih baik apalagi saat ini Indonesia tengah berada pada kondisi ekonomi yang sedang lemah selama pandemi Covid-19,” ungkap Dwie Handayani, Channel Manager of Synthesis Development, yang akrab disapa Yani.

Synthesis Residence Kemang menjadi sebuah hunian vertikal dengan konsep yang sarat khas budaya Indonesia. Proyek apartemen yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektare (ha) dengan total hunian 1.188 unit ini, mengangkat budaya Jawa dengan nilai universal yang ditunjukan melalui konsep arsitektur berupa hadirnya sentuhan Batik Kawung dan Pendopo Rumah Joglo.

Yani juga menambahkan, jika selama ini batik identik dengan pakaian, apartemen Synthesis Residence Kemang justru bisa mengaplikasikan motif Batik Kawung di sisi interior dan eksterior apartemen.

"Nuansa Jawa juga dirasakan ketika berada di Rumah Joglo yang menjadi lobi utama dari dua tower kembar Nakula dan Sadewa. Melengkapi nuansa etnik, di depan Rumah Joglo terdapat patung Bancak Doyok yang merupakan karya pematung Wahyu Santosa.”

Sebagai apartemen berkonsep heritage Indonesia, Synthesis Residence Kemang memiliki komitmen mendukung beragam aktivitas mulai dari acara komunitas dan organisasi.

“Kami harapkan, kedepannya Synthesis Residence Kemang sebagai kawasan hunian bisa bergerak dan berkolaborasi bersama banyak pihak, komunitas, organisasi dan perusahaan lain yang juga memiliki komitmen melestarikan seni dan budaya Indonesia,” pungkas Dwie. ***(JR/Sar).

 

Editor: Sarwono

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment