Takjil Ternyata Bukan Makanan Buka Puasa, Ini Arti & Makna Sebenarnya

12 Apr 2021 Al-Islam
Takjil Ternyata Bukan Makanan Buka Puasa, Ini Arti & Makna Sebenarnya

Masuk  bulan suci ramadhan, Anda pasti sering mendengar  kata "Takjil". Pengertian takjil adalah istilah yang sangat familiar saat bulan puasa.  Kata Takjil sudah terlanjur populer diucapkan masyarakat di bulan ramadhan untuk menyebut hidangan berbuka puasa .

Sekarang kata takjil mempunyai pergeseran arti yang berbeda dengan asal pengertiannya, yaitu makanan atau minuman seperti  kolak, gorengan, es buah dan lainnya. Tentu ini adalah suatu kekeliruan.

Namun, apa makna sebenarnya dari kata takjil ?  Benarkah takjil adalah makanan pembuka saat berbuka puasa? Simak ulasan berikut ini...

Arti Takjil  yang Sebenarnya,

Istilah takjil yang populer di masyarakat terlanjur salah kaprah.  Sebagian besar masyarakat  beranggapan bahwa takjil adalah istilah yang digunakan untuk mengartikan makanan atau sajian untuk buka puasa. 

Takjil, adalah sebuah kosakata yang berasal dari Arab. Kata takjil / ta’jil artinya adalah “Bersegera”, diambil dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk berbuka puasa dengan bersegera ketika tiba waktunya.

Takjil dalam arti sebenarnya bermakna kita tidak boleh menunda berbuka, saat waktu berbuka puasa tiba,  kita dianjurkan bersegera berbuka.

Di Arab budaya masyarakatnya berbuka dengan kurma, maka kurma ini disebut makanan untuk takjil, alias makanan untuk menyegerakan berbuka.

Saat ini Istilah takjil kemudian digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan menyebut kurma dan makanan untuk berbuka sebagai Takjil.

Jadi perlu di ingat, bahwasanya takjil artinya adalah penyegeraan yang dimaksudkan penyegeraan disini ialah untuk menyelesaikan puasa/membatalkan puasa dengan memakan sesuatu. 

Jadi maksud Takjil adalah penyegeraan membatalkan puasa dengan makanan pembuka.

Sebagaimana di nyatakan dalam hadits  Rasulullah SAW :

“Manusia masih berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka”.
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Alangkah baiknya Kita mengikuti sunnah Rasuullah SAW untuk  memakan kurma ketika berbuka puasa, 

Sesuai dengan hadits yang berbunyi:

"Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Abu Daud)

Nah...mulai sekarang jangan salah lagi memaknai takjil sebagai makanan buka puasa yaa. Karena takjil artinya menyegerakan untuk berbuka puasa, yang  sangat dianjurkan dalam Islam. ***JR/Won.

 

Editor: Sarwono.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment