IFEX Kembali Hadir, Dorong Pertumbuhan Industri Furnitur Indonesia

Jakarta - Sebagai wujud  komitmennya dalam mendorong pertumbuhan industri furnitur di tanah air, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bekerjasama dengan Dyandra Promosindo kembali menghadirkan pameran mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023. 

Setelah hadir secara virtual akibat pandemi, IFEX 2023 kembali hadir secara offline sepenuhnya dan siap menunjukkan potensi terbaik industri furnitur Indonesia.  IFEX 2023 digelar mulai 9 – 12 Maret 2023, di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta.

IFEX secara konsisten menampilkan beragam produk ciri khas Indonesia yang sustainable design, handmade dari pengrajin-pengrajin lokal dari berbagai daerah di Indonesia, serta didukung dengan teknologi yang disesuaikan dengan perkembangan masa kini.

“Dari tahun ke tahun IFEX berhasil membantu mendorong kesuksesan industri furnitur Indonesia. Produk-produk unggulan yang ditampilkan IFEX selalu menjadi incaran buyers internasional. Seperti yang diketahui Indonesia menyediakan ragam bahan baku furnitur dan mebel sehingga produk-produk Indonesia selalu berkualitas, unik, dan bermutu. Kami berharap tahun ini akan semakin banyak buyers internasional yang hadir dan menjadi mitra para pelaku usaha furnitur Indonesia,” kata  Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur , di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (09/03/2023).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut hadir untuk membuka acara Indonesia International Furniture Expo atau IFEX 2023.  Bersama Airlangga, hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, tersebut.

Dalam sambutannya, Airlangga menyoroti industri furniture yang mempunyai peluang yang tinggi untuk berkembang. Apalagi mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu pemasok terbesar bahan baku pembuatan mebel dan kerajinan.

Tak hanya itu, Indonesia juga dinilai memiliki sumber daya manusia yang mampu menghasilkan mebel kelas dunia. Meski demikian, Indonesia belum boleh puas karena persaingan di industri furniture dunia sangat sengit dengan adanya China dan Vietnam.

“Kita melihat HIMKI ini saingannya besar, negara seperti China maupun Vietnam, dan itu harus menjadi benchmark kita. Tidak ada alasan kita kalah dari China dan Vietnam,” kata Airlangga.

Karena itulah, Airlangga mengapresiasi adanya gelaran IFEX 2023 yang merupakan pameran furniture terbesar di Indonesia.

Bukan hanya mematok pembeli lokal, IFEX 2023 juga menargetkan pembeli dan pengunjung dari mancanegara. Hingga saat ini, tercatat sudah ada pembeli dari 112 negara yang turut meramaikan IFEX 2023 selama 4 hari ini.

Sementara itu, IFEX kembali menggunakan seluruh hall yang ada di JIExpo untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan para peserta. Sebagai pameran yang selalu dinanti para pemain industri furnitur, IFEX memberi kesempatan besar bagi peserta untuk menarik konsumen domestik dan internasional.

Sebanyak lebih dari 500 eksibitor domestik dan internasional tercatat turut meramaikan gelaran IFEX 2023 dengan produk unggulan yang unik serta inovatif.

“Penyelenggaraan IFEX merupakan bentuk dan dukungan untuk selalu mendorong industri furnitur dan kerajinan agar terus berkarya dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekspor dan ekonomi Indonesia. Kami berharap penyelenggaraan IFEX dapat memberikan nilai positif dan memiliki dampak yang luas baik kepada masyarakat maupun industri yang terlibat di dalamnya,” ujar Daswar Marpaung, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

Dyandra bersama HIMKI menjadi saksi pertumbuhan industri furnitur sejak penyelengaraan IFEX yang pertama. Banyaknya peserta pameran kali ini serta luasan lahan yang digunakan merupakan sebuah simbol positif perkembangan IFEX.

Pameran ini terbukti memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mendorong pertumbuhan ekspor produk furnitur mengingat pasar utamanya memang adalah pasar ekspor.

“Saat ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan nilai produk dan nilai ekspor furnitur Indonesia. HIMKI akan terus mendorong anggotanya, dan para pelaku industri furnitur secara umum, untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka. Pasar masih terbuka sangat luas, namun diperluan usaha dan dukungan semua pihak untuk mewujudkan nilai ekspor yang kita targetkan,” pungkas Abdul Sobur.   ***(JR/Srw).

Editor: Sarwono