
- Shopee Bagikan Tips Jitu Atur Keuangan di Bulan Ramadhan
- Kisah Nyata: Tak Ada Yang Percaya Ramelan Bisa Umroh
- Marks & Spencer Luncurkan Kampanye Global Terbaru Hello New Prices
- Erajaya Active Lifestyle Buka Pre-Order Nothing Ear (2), Simak Keunggulannya
- Tecno Spark 10 Series NFC Siap Meluncur Akhir Maret 2023, Ini Bocoran Fiturnya
- Erajaya Digital Resmikan Outlet Apple Premium Partner Pertama di Plaza Indonesia
- Takeda & PKJS UI Tingkatkan Kesadaran Tentang Peran Penting Perempuan
- Keren, Film Karya Anak Bangsa Berjaya di Kompetisi Sony Asia Pasifik
- Penuh Semangat, HASMI Gelar Musyawarah Menyambut Bulan Suci Ramadhan
- Generasi Milenial Tertarik Wirausaha Tapi Kurang Modal, Ini Solusinya
Aksi Menteri BUMN Copot Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dinilai Aneh & Janggal

Jakarta - Kebijakan Menteri BUMN Erick Tohir yang telah mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina ( Persero) holding Dedi Sunardi, jika dikaitkan dengan terbakarnya depo TBBM Plumpang, Jakarta Utara, dianggap aneh dan lucu.
"Sebab, jika ditinjau setelah dibentuk organisasi Pertamina Holding dengan Subholding oleh Kementerian BUMN, maka kendali penuh operasi distribusi BBM berada langsung di Subholding, dalam hal ini PT Pertamina Patra Niaga," kata Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, Rabu (8/3/2023) di Jakarta.
Menurut Yusri, langkah dengan mencopot Direktur Pengembang Bisnis Pertamina Holding yang rentang kendalinya jauh di atas dengan kebakaran depo TBBM Plumpang menjadi tanda tanya besar.
"Jika tindakan hukuman yang diambil Kementerian BUMN terkait kebakaran Depo TBBM Plumpang, lebih tepat adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution," beber Yusri.
Atau, lanjut Yusri, setidak-tidaknya mencopot Eksekutif General Manager Pertamina MOR (Marketing Operation Regional) III yang bertanggung jawab langsung untuk TBBM di wilayah Jakarta dan Jabodetabek, termasuk Kepala Depo TBBM Plumpang.
"Ataupun, jika melihat kebakaran beruntun selama dua tahun terakhir, Kilang Balongan, Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan serta kebakaran travo pembangkit listrik Blok Rokan pada 7 Desember 2022 yang menyebabkan terjadinya unplaned shutdown berakibat produksinya sempat anjlok hingga 70.000 barel perhari, seharusnya Dirut PT Pertamina (Persero) Holding, Nicke Widyawati yang harus dicopot oleh Menteri BUMN," ungkap Yusri.
Oleh sebab itu, sambung Yusri, kebijakan mencopot bukan pejabat terkait langsung dengan peristiwa kecelakan operasi, bisa dibaca publik kebijakan Menteri BUMN terkesan bernuansa politis. ***JR/Ono.
Editor: Sarwono