
- Telkomsel dan Huawei Indonesia Perluas Jaringan 4G LTE di Kawasan 3T
- Pertamina Sigap Ringankan Beban Korban Banjir di Banjarmasin Kalsel
- PEFINDO ProyeksikanEmisi Surat Utang Tahun 2021 Capai Rp140,77 T
- Tidak Perlu Khawatir, Stok BBM Pertamina di Majene dan Mamuju Cukup
- Pertamina Pastikan BBM dan LPG di Area Terdampak Banjir Kalsel Terpenuhi
- Peduli Bencana Longsor Sumedang, Pertamina Berikan Bantuan LPG & BBM
- Satu Dasawarsa Pertamina Foundation Untuk Indonesia Lebih Baik
- SehatQ Layani Pemesanan Obat Secara Online, Nikmati Kemudahannya
- Kemeriahan Promo DFSK di Awal 2021, Dapatkan Bonus & DP Ringan
- UC Browser Umumkan Laporan Tren Tahunan 2020
CERI: Pertamina Kilang Indonesia Terkesan Bohongi Rakyat Soal Kilang Balongan Berhenti Operasi

Sejak kasus tender kilang Olifin Tuban senilai Rp 50 triliun kami investigasi, saat itu salah satu Direktur sub holding PT. Kilang Pertamina Indonesia pada (26/11/2020), telah memberikan arahan kepada kami, bahwa kebijakan PT KPI untuk menjawab setiap pertanyaan dan konfirmasi terkait kinerja kilang melalui satu pintu, yaitu harap berhubungan langsung dengan Corporate Secretary ( Corsec) dijabat oleh Ir Ifki Sukarya.
Sejak itu, kami setiap mengajukan pertanyaan dan konfirmasi sesuai arahan CEO PT KPI melalui Corsec, termasuk surat pertanyaan kami terbaru pada tgl 20 Desember 2020 perihal 3 butir pertanyaan yang telah kami kirimkan pada hari Minggu pagi jam 08.19 wib, dan direspon pada jam 13.47 oleh Corsec mengatakan "siang pak Yusri..minta waktu dulu kordinasi, kemudian kami sepakat paling lambat dijawab pertanyaan tersebut pada hari senin siang (21/12/20).
Namun sampai hari selasa ini, jangankan menjawab, untuk membaca pesan whatsapp kami pun sudah tidak mau, padahal pesan Wa itu untuk mengingatkan janji yang telah diucapkan Corsec.
Mengingat UU nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, ketiga pertanyaan yang diajukan oleh CERI bersifat sangat umum dan wajib serta sangat pantas untuk diketahui oleh publik.
Apalagi soal proyek kilang RDMP ( Refinery Development Master Plan/ Upgrading ) dan GRR ( Grass Root Refinery/bangun kilang baru) sesuai Peraturan Presiden nomor 109 tahun 2020 Tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional, telah menjadi perhatian banyak orang.
Oleh sebab itu, kami berkesimpulan bahwa, Corsec PT KPI yang tupoksi bertindak untuk atas nama kepentingan perusahaan, diduga PT KPI telah dengan sengaja membohongi kami/ CERI yang rencana dari hasil jawaban itu akan dikemas dalam rilis berita CERI sebagai rangkaian catatan akhir tahun 2020.
Maka wajarlah kalau Ahok pernah mengatakan, bahwa "bagaimana mungkin supir taxi bisa disuruh menyupiri mobil formula one untuk balap di sirkuit". Pesan Ahok saat itu jelas untuk menyikapi soal kinerja proyek RDMP Balikpapan.
Terbukti kinerja PT Kilang ini memang amburadul, termasuk proyek RDMP Balikpapan jalannya terseok seok, hanya mengerjakan OSBL/ Outside Batery limit).
Sementara infonya untuk aktifitas ISBL/ Inside Batery Limit) seperti Revam CDU, Naphta Hydrotreater, Platforming Hydrocraker sebagai tahap 1, dan Isomerisasi dan RCC sebagai tahap 2 ini belum dikerjakan.
Untuk menutupi kelambatan ini, hanya mengerjakan OSBL yang kecil kecil saja, seperti instalasi tangki dan boiler.
Lazimnya, progres RDMP Balikpapan di akhir Desember 2020 harusnya sekitar 70%*, karena kontruksi sudah dimulai pada Febuari 2019, pekerjaan Upgrading RDMP harusnya bisa lebih cepat daripada GRR.
Tidak hanya itu, kami mempunyai bukti kuat bahwa selama tahun 2019 hingga 2020, proyek GRR mandek, karena banyak investor yang serius telah mengajukan LOI sejak tahun 2019, direspon setengah hati oleh pejabat Pertamina terkait.
Kami menduga, Corsec takut menjawab atas arahan atasan nya, karena Direksi Pertamina terkait program RDMP dan GRR telah melakukan kebohongan publik selama ini, atas penjelasan nya diberbagai media TV, cetak dan Online. ***Jr.
Penulis: Yusri Usman, — Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI).
