
- Pertamina Pastikan BBM dan LPG di Area Terdampak Banjir Kalsel Terpenuhi
- Peduli Bencana Longsor Sumedang, Pertamina Berikan Bantuan LPG & BBM
- Satu Dasawarsa Pertamina Foundation Untuk Indonesia Lebih Baik
- SehatQ Layani Pemesanan Obat Secara Online, Nikmati Kemudahannya
- Kemeriahan Promo DFSK di Awal 2021, Dapatkan Bonus & DP Ringan
- UC Browser Umumkan Laporan Tren Tahunan 2020
- Kepala BPH Migas Kecewa, Digitalisasi SPBU Pertamina Telkom Senilai Rp 3,6 Triliun Tak Capai Target
- The Face Shop Indonesia Resmi Buka Flagship Store Pertamanya
- Yusri Usman: Tak Capai Lifting 2021, Pimpinan SKK Migas Harus Berani Lepas Jabatan
- Sinergi Pertamina Lubricants & Universitas Pertamina Kuatkan Riset Inovasi Industri
Gempa Magnitudo 7,3 Guncang MTB, Masyarakat Panik Rasakan Getaran Kuat

Masyarakat Maluku Tenggara Barat (MTB) merasakan getaran yang kuat saat gempa bermagnitudo 7,3 terjadi semalam (06/05) sekitar pukul 22.53 waktu setempat atau WITA.
Gempa dengan kedalaman 133 km berlokasi di Laut Banda atau 180 km barat laut Maluku Tenggara Barat dan 283 km timur laut Maluku Barat Daya.
BPBD Kabupaten MTB melaporkan masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Mereka merasakan getaran sekitar 3 – 5 detik.
Sementara itu, laporan dari Pusdalops BNPB pada pukul 23.40 WITA, kondisi di Kabupaten MTB, atau sekarang disebut Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sudah kondusif. Masyarakat yang sempat panik telah kembali ke rumah masing-masing.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten MTB masih melakukan pemantauan ke wilayah kecamatan yang mungkin terdampak.
Berdasarkan parameter peta guncangan atau _shakemap_, gempa ini memiliki intensitas kekuatan gempa yang diukur melalui MMI atau _Modified Mercalli Intensity_ II hingga IV.
Beberapa wilayah dengan tingkat MMI berbeda sebagai berikut Waingapu, Kupang, Manokwari pada MMI II, Merauke dan Alor MMI II – III, Tiakur, Kaimana, Sorong, Tual, Dobo dan Banda MMI III dan Saumlaki III – IV.
Menurut parameter dari BMKG, MMI IV merujuk pada beberapa kondisi, seperti kekuatan gempa dirasakan mereka yang berada di dalam rumah, atau di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Menurut laporan BMKG, gempa tersebut tidak memicu tsunami. ***(JR/Adn/sumber Pusat Data Informasi BNPB).
