Ini Pentingnya Budaya Keselamatan Untuk Cegah Insiden Kegiatan Hulu Migas

16 Mar 2023 Nasional
Ini Pentingnya Budaya Keselamatan Untuk Cegah Insiden Kegiatan Hulu Migas

Jakarta - Pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyesalkan beberapa insiden kecelakaan kerja di sektor hulu migas yang beberapa waktu terakhir terjadi di Indonesia.

"Saya diamanahi sebagai yang mengelola kegiatan eksploitasi dan eksplorasi di hulu migas sebagai Deputi Eksploitasi, saya sangat menyesalkan apa yang terjadi di Rokan, di Pertamina, dan di tempat-tempat lain. Atas kejadian itu saya juga turut berbelasungkawa," kata Wahju Wibowo, Deputi Eksploitasi SKK Migas dalam Oil & Gas Forum 2023 dengan tema "Optimasi Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Mencegah Major Accident pada Operasi Migas" yang diadakan OG Indonesia dan Komunitas Migas Indonesia (KMI),  di Menara 165, Jakarta, Rabu (15/03/2023).

Wahju mengungkapkan bahwa dari tahun 2014 sampai 2021 sebenarnya incident rate dalam kegiatan hulu migas di Indonesia masih di bawah incident rate secara global. "Jadi kalau dari sisi incident rate, kita sebenarnya lebih bagus dari pada global," tutur  Wahju. 

Tetapi memang, diakui Wahju ada kenaikan incident rate pada kegiatan hulu migas di Indonesia sejak tahun 2021 hingga 2023. 

"Ini allert buat kita, apalagi kejadian yang membuat (incident rate) 2023 dan 2022 naik itu terjadinya di bulan November, Desember, Januari, Februari. Jadi, ini allert sekali buat kita, kok bisa terjadi seperti itu. Ini harus direspon, sebagai sebuah organisasi yang baik kita harus merespon itu," ujarnya.

Lebih lanjut Wahju menerangkan, incident rate hulu migas yang terjadi sejak tahun 2015, sekitar 59% terjadi pada kegiatan drilling dan workover. Sementara berdasarkan data SKK Migas, sejak tahun 2017 kegiatan pengeboran terus mengalami peningkatan, terutama sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 ini di mana jumlah kegiatan pengeboran dari tahun ke tahun meningkat dua kali lipat.

"Kegiatan yang kencang ini dengan agresivitas tinggi, ternyata kalau saya relate dengan kejadian (kecelakaan kerja) yang ada, mungkin ada korelasinya," tuturnya.

 "Kita mungkin gagap untuk merespon itu dari sisi safety, mungkin ya. Karena aktivitas naik kok kejadiannya naik," sambungnya.

Karena itu Wahju mengingatkan kembali pentingnya masalah safety dalam kegiatan operasi hulu migas. Dia pun menyambut baik acara diskusi Oil & Gas Forum 2023 yang diadakan OG Indonesia dan KMI yang mengangkat isu keselamatan kerja dalam operasi migas.

 "Oleh karena itu, semoga saja pada diskusi ini muncul yang bisa saya take away yang akan bisa saya lakukan. Bagaimana gaspol tapi aman. Semoga saja ada ide-ide, input, saran yang out of the box yang (sebelumnya) tidak kita lakukan," kata Wahju.

Terkait masalah safety ini, Wahju juga menerangkan bahwa SKK Migas sebenarnya sudah mengingatkan para KKKS untuk mengoptimalkan bujet yang sudah disetujui, terutama yang terkait aspek safety dan lingkungan. 

"Habisin itu, kalau memang harus di-training ya di-training. Kalau memang untuk membeli alat-alat safety, dibeli. Supaya bisa memastikan (keselamatan kerja)," tegasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Suripno selaku VP HSSE PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa dalam kegiatan operasi migasnya, Pertamina berupaya agar safety bukan menjadi keharusan, melainkan menjadi suatu kebutuhan.

 "Dengan pendekatan seperti itu maka mereka (pekerja) tidak akan merasa susah untuk keselamatan mereka sendiri dan juga keluarganya," kata Suripno.

Untuk membuat para pekerja tersebut paham tentang arti keselamatan kerja, Suripno menegaskan pentingnya komitmen dari pemimpin perusahaan terhadap aspek keselamatan kerja.

 "Ada komitmen pimpinan dan komitmen ini diturunkan ke bawah sampai ke frontliner dan tentu dilakukan pemahaman dan diseminasi dari policy-policy yang ada," jelasnya. 

Sementara itu, Ari Wibowo dari BP menyoroti pentingnya budaya perusahaan dalam membangun manajemen keselamatan kerja.

 "Kalau kalian (pekerja) follow the rules dan mem-follow up semua yang sudah dikomit maka kalian sudah menjalankan awareness. Nah kalau ini dilakukan maka disiplin dan culture tadi akan jalan," pungkas  Ari Wibowo.    

Turut hadir sebagai pembicara dalam diskusi yang dimoderatori oleh S. Herry Putranto selaku Ketua KMI, antara lain Inspektur Migas Ahli Madya Ditjen Migas Kementerian ESDM Haryanto, VP HSSE PT Pertamina (Persero) Suripno, AsPac HSE & C Discipline Lead BP Ari Wibowo, serta Functional Safety Expert Roslinormansyah.***JR/Sr.

Editor: Sarwono




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment