KOBAR Lawan Dengue untuk Kukuhkan Jejaring Menuju Nol Kematian Akibat Dengue

09 Sep 2023 KESEHATAN
KOBAR Lawan Dengue untuk Kukuhkan Jejaring Menuju Nol Kematian Akibat Dengue

Jakarta - Saat ini, jumlah kasus dengue di Indonesia telah mencapai 30 kali lebih banyak dibandingkan ketika pertama kali dilaporkan sekitar 50 tahun yang lalu. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas) 2021-2025 untuk menanggulangi dengue dan mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. 

Untuk mencapai strategi ini, dibutuhkan adanya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti lintas Kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, organisasi profesi, masyarakat dan swasta. 

Oleh karena itu, Kaukus Kesehatan DPR RI bersama dengan Kementerian Kesehatan didukung oleh Bio Farma, Takeda, dan World Mosquito Program dan pemangku kepentingan lainnya hari ini resmi meluncurkan Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang bertujuan untuk membangun jaringan dan memperkuat komitmen pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan dengue di Indonesia. 

Dengue merupakan salah satu ancaman kesehatan utama masyarakat di dunia dan sebagai negara hiper-endemik, Indonesia adalah salah satu negara paling terdampak. Dengue berpotensi menyebabkan beban penyakit yang luar biasa bagi masyarakat maupun perekonomian negara. 

Karena itu, semua pemangku kepentingan perlu bersatu dan bekerja sama dalam menanggulangi dengue, seperti yang diungkapkan dr. H. Suir Syam, M.Kes. MMR, selaku Ketua Kaukus Kesehatan, DPR RI dan Ketua KOBAR Lawan Dengue dalam sambutannya. 

“Hari ini kami mengukuhkan komitmen bersama lawan dengue melalui peluncuran Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue sebagai satu kekuatan gotong royong untuk menanggulangi penyakit ini. Bersama-sama, kita bisa mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Mari kita bersatu untuk membagikan pengetahuan, sumber daya, serta kepedulian kita akan bahaya penyakit dengue di Indonesia.” 

Pemerintah Indonesia senantiasa melakukan berbagai upaya penanggulangan dengue dan menegaskan bahwa keterlibatan semua pihak merupakan kunci keberhasilan upaya tersebut. mengatakan 

“Saya sangat mengapresiasi seluruh pihak terkait yang sama-sama memiliki kepedulian terhadap kesehatan masyarakat khususnya dalam melawan dengue. Hari ini kami meluncurkan Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue yang sejalan dengan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Koalisi ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang kuat antara pemerintah dengan pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Bersama-sama, kita mengubah strategi menjadi tindakan, dan melindungi kesehatan generasi masa depan,” kata  Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono,  dalam siaran pers (08/09/23).

Semua orang berisiko terkena dengue tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Di Indonesia pada tahun 2022 yang lalu Jumlah kumulatif kasus dengue adalah sebanyak 143,266 (Insiden Rate: 52.12 per 100.000 penduduk) dan 1.235 kematian (Case Fetality Rate: 0.86%).

 Sedangkan Pada tahun 2023 ini jumlah kumulatif kasus dengue di Indonesia sampai dengan Minggu ke-32 adalah 56.185 kasus (IR:: 20,44/100.000 penduduk) dan 409 kematian (CFR:0,73%). Kasus dilaporkan oleh 462 Kab/Kota di 34 Provinsi. Kematian dengue tersebar di 173 kabupaten/kota di 32 provinsi. 

Bahaya dengue ini juga pernah dialami oleh Tika Bisono, Psikolog dan Pemerhati isu dengue. “Pengalaman saya terkait dengue ini meninggalkan memori yang berat untuk saya dan keluarga. Anak saya berumur 10 Tahun, saat dia terkena denguedan meningggal akibat penyakit mematikan ini. 

Namun memori saya mengenai dengue ini tidak membuat saya takut akan penyakit ini, saya akan semakin giat untuk maju bersama pemerintah memerangi penyakit ini. Saya yakin dengan adanya program koalisi ini, kita, masyarakat Indonesia akan mampu menanggulangi dengue. Mari kita bersama melawan dengue dengan #Ayo3MPlusVaksinDBD” ungkapnya.  

Melalui Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, upaya penanggulangan dengue bisa diterjemahkan menjadi sejumlah langkah nyata menuju nol kematian pada tahun 2030. Berbagai bentuk langkah nyata yang bisa dilakukan termasuk diantaranya program kementerian kesehatan yang tengah berjalan yaitu Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) yang mengajak masyarakat dengan serentak meluangkan waktu  selama 10 menit, pada pukul 10 pagi, di setiap hari minggu selama minimal 10 pekan dengan melakukan 3M plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang), serta kegiatan lain untuk mencegah penularan infeksi dengue dengan pengembangan berbagai bentuk intervensi inovatif seperti vaksinasi sebagai pencegahan komprehensif dan teknologi wolbachia.  ***JR/Ono.

 

Editor: Sarwono




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment