Korban Banjir Bandang Sukabumi Masih Trauma, Indonesia Care Terus Salurkan Bantuan

30 Sep 2020 Sosial
Korban Banjir Bandang Sukabumi Masih Trauma, Indonesia Care Terus Salurkan Bantuan

Banjir bandang Cicurug Sukabumi telah berlalu. Status tanggap darurat sudah dicabut sejak Senin (28/09). Namun trauma masih belum hilang dari ingatan para korban bencana.

Demikian diungkapkan warga yang sebagian rumahnya rontok diterjang gelombang air yang datang dari puncak Gunung Salak, Lina (35).

Ibu tiga anak ini mengungkapkan kisahnya kepada para relawan kemanusiaan Indonesia CARE yang tengah menyalurkan bantuan donasi bagi masyarakat dusun Cibuntu, Desa Pesawahan, Sukabumi.

Saat kejadian Lina mengaku sedang menggendong anak balitanya, secara tiba-tiba terdengar gemuruh dari arah belakang rumahnya. 

"Dari arah sungai kecil dibelakang ada gemuruh bersamaan dengan hujan lebat yang terjadi. Tiba-tiba tembok belakang rubuh, lalu air masuk ke rumah sepinggang. Dalam hitungan detik sudah sedada (orang dewasa). Arusnya kencang sekali. Kalau saya ngga pegangan sudah kebawa arus," tutur Lina,  mengenang peristiwa sore itu.

Alhamdulillah, lanjutnya, Allah masih menyelamatkan nyawanya.
 
"Namun diakuinya tak ada harta benda yang bisa diselamatkan. Semua hanyut," kisahnya menahan tangis.

Ia mengakui masih trauma, terutama bila hujan turun dan mendengar gemuruh petir.

 "Insya Allah walau masih trauma, tapi saya bersyukur seluruh keluarga selamat," imbuhnya.

Terkait dukungan masyarakat, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian seluruh masyarakat Indonesia.

 "Saya rasa untuk bantuan pangan sudah melimpah. Saat ini yang kami butuhkan bantuan bahan bangunan untuk Bisa memperbaiki rumah yang rusak," pintanya.

Merespon harapan warga termasuk ibu Lina, General Manager Program,  Repil Ansen yang ditemui di posko kemanusiaan Indonesia CARE desa pesawahan, Cicurug mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke lokasi dengan membawa bantuan bahan bangunan.

"Insya Allah bantuan tahan 2 di masa recovery ini, Indonesia CARE akan kembali membawa bantuan berupa semen, pasir, bebatuan dan kebutuhan pembangunan kembali rumah-rumah mereka," kata Repil yang juga Direktur lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam PB HMI.

Bantuan tahap satu hari ini, lanjut Repil, masih pada logistik pangan diantaranya beras 40 karung @10 kg dan matras untuk tidur.

 "Ada juga bantuan susu bayi, biskuit, pampers, masker, sajadah, ikan kaleng, mie instan dan lain-lain," jelas Repil.

Dalam kesempatan ini Repil juga menyampaikan terima kasih kepada para donatur, baik perorangan maupun perusahaan kulit Garage Leather serta komunitas Ikatan Alumni SMPN 1 Simo Boyolali.

 "Insya Allah sinergi ini berjalan terus bukan hanya untuk bencana di Cicurug Sukabumi tapi juga bencana-bencana lainnya," pungkas Repil. ***JR/ Won.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment