Miris Kondisi di NTT, 3 Kabupaten Masih Terisolir, Listrik Mati, SPBU Belum Beroperasi

07 Apr 2021 Nasional
Miris Kondisi di NTT, 3 Kabupaten Masih Terisolir, Listrik Mati, SPBU Belum Beroperasi

"Akses darat menuju wilayah Kabupaten Malaka masih terputus akibat longsor, kemudian Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata juga belum sepenuhnya dapat diakses mengingat gelombang laut masih tinggi sehingga harus menggunakan moda transportasi udara".

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, dalam keterangan pers, Rabu (07/04/21). 

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melaporkan bahwa masih ada tiga kabupaten yang terisolir  akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ketiga kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata.

Untuk mendukung distribusi logistik dan bantuan medis terhadap korban di lokasi yang terisolir tersebut BNPB telah menerbangkan enam helikopter

Terpantau, kondisi Kota Kupang saat ini listrik belum sepenuhnya pulih dan sinyal jaringan telekomunikasi selular juga masih dalam kendala.

"Sejumlah pohon dan tiang papan reklame dilaporkan tumbang dan sempat menutup beberapa akses jalan di Kupang," tutur Raditya.

Sementara itu beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar masih belum beroperasi karena bangunan mengalami kerusakan terdampak cuaca ekstrem sehingga menimbulkan antrean panjang.

Hingga saat ini banyak yang memilih tinggal di hotel yang menyediakan genset listrik untuk keperluan mobilitas, sehingga banyak hotel penuh di Kota Kupang.

Dikabarkan sebelumnya,  badai siklon tropis Seroja telah menerjang 11 kabupaten dan 1 kota di NTT, antara lain; Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur (banjir bandang), Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Dilaporkan, sampai  Rabu (07/04/21) pukul 14.00 WIB, tercatat sudah ada 124 jiwa meninggal dunia, 74 orang masih hilang, 129 orang luka-luka, dan 13.230 jiwa menginap dalam penungsian..

Ditaksir kerugian materiil yang tercatat sejauh ini; 1.962 rumah terdampak (688 rusak berat, 272 rusak sedang, 154 rusak ringan), 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 87 fasilitas umum terdampak dan 1 kapal tenggelam. ***JR/Sof.

 

Editor: Sarwono.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment