
- Inilah Tips Jitu Bikin Konten Menggunakan Fitur Smartphone
- Sinarmas Asset Management Raih 6 Penghargaan Manajer Investasi Terbaik
- Promo Cashback 100% SeaBank di HokBen Balik Lagi, Catat Tanggal & Ketentuannya
- PN Jakarta Selatan Tolak Eksepsi Kompetensi Absolut yang Diajukan HITS
- PT Erablu Elektronik Resmikan Gerai ke-7, Kini Erablue Hadir di Depok
- TECNO Secara Global Luncurkan PHANTOM V Flip 5G: Flip in Style & Perfect in Pocket
- Saksikan Indonesian GP 2023: Side Event Seru Tanpa Tiket Tambahan
- Persiapan Indonesian GP 2023, Lintasan Pertamina Mandalika International Circuit Dicat Ulang
- Pertamina Sustainability Academy Bentuk SDM Mumpuni Untuk Capai Target Net Zero
- Ungkap Seni Berkendara Premium, Mazda Indonesia Tampil di GIIAS Series Surabaya 2023
Papua Barat Merdeka, Benny Wenda Bentuk Kabinet Sementara

Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda telah mengumumkan pembentukan kabinet sebagai bagian dari pemerintahan sementara. Tujuannya untuk melemahkan kekuasaan Indonesia atas wilayah Papua Barat .
Kelompok itu telah mendirikan pemerintahan sementara versi mereka sendiri pada bulan Desember tahun 2020 lalu, yang mana Wenda menjadi presiden sementara.
Benny Wenda telah membentuk kabinet dengan 12 departemen termasuk Kementerian Urusan Luar Negeri dan Pertahanan.
Adapun 12 departemen yang dibentuk Benny antara lain:
Departemen Luar Negeri, Departemen Lingkungan dan Kebijakan Hijau Negara, Departemen Dalam Negeri, Departemen Hak Semua Makhluk dan Keadilan, Departemen Urusan Politik, Departemen Urusan Indonesia, Departemen Urusan Melanesia, Departemen Urusan Wanita, Departemen Sosial dan Budaya, Departemen Kepolisian, Departemen Pertahanan, dan Departemen Keuangan
"Kami bergerak menuju pembentukan negara baru di dalam Papua Barat berdasarkan prinsip hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan," kata Benny Wenda, dilansir Pacific Beat bagian pada Senin (03/05/2021).
"Hak semua makhluk akan menjadi inti agenda kabinet baru kami. Prioritas nomor satu kami adalah memastikan kelangsungan hidup orang-orang kami dan budaya kami serta lingkungan kami," ujarnya.
"Cukup sudah dan dunia harus mendukung otoritas alternatif di Papua Barat," katanya.
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya perseteruan antara kelompok separatis dan pasukan keamanan Indonesia, setelah pemerintah Indonesia menyatakan separatis Papua sebagai kelompok teroris.
"Kita perlu meyakinkan dunia, khususnya saudara dan saudari kita di Pasifik. Kami berhasil melobi di Kepulauan Pasifik mengakui perjuangan kami," klaim Wenda. ***JR/Drw.
Editor: Sarwono